5+ Manfaat Laporan Keuangan untuk Investor

Setiap periode tertentu, perusahaan merilis laporan keuangan berisi informasi tentang segala aspek finansial. Manfaat laporan keuangan bagi investor adalah untuk mengetahui kondisi perusahaan saat ini, serta peluang dan risiko di periode selanjutnya. Muaranya tentu saja kinerja modal yang sudah atau akan investor tanamkan ke perusahaan.

Kondisi perusahaan yang sehat dan prospektif berarti potensi keuntungan bagi investor. Begitu juga sebaliknya, perusahaan yang kurang kompetitif berisiko merugikan investor.

Mungkin Anda penasaran, apa yang investor lakukan terhadap laporan keuangan perusahaan? Kesimpulan apa yang dapat mereka ambil dari sekumpulan tabel dan grafik rumit tersebut?

Baca juga

5+ Manfaat Laporan Keuangan bagi Investor

Ada beberapa poin penting dari laporan keuangan yang menjadi fokus perhatian investor. Dari poin penting inilah investor dapat menentukan apakah akan menambah modal, bertahan, atau justru menarik modal mereka dari perusahaan.

1. Laba Bersih

“Berapa besar keuntungan yang Anda hasilkan?”, adalah pertanyaan yang ingin investor temukan jawabannya di laporan keuangan. Laba bersih adalah selisih antara pemasukan dan pengeluaran.

Jika pemasukan lebih besar dari pengeluaran, berarti perusahaan tersebut untung. Sebaliknya, jika pengeluaran yang lebih besar, maka perusahaan tersebut rugi.

Pada praktiknya, konsep laba bersih dalam bisnis tidaklah sesederhana itu. Untuk bisnis yang baru berkembang misalnya, investor justru tidak suka jika manajemen mengambil profit terlalu besar.

Investor lebih suka jika manajemen menggunakan laba tersebut untuk berinvestasi guna menghasilkan keuntungan lebih besar di masa mendatang. Bahkan, untuk bisnis yang masih terbilang muda, terkadang investor pun mentoleransi kerugian perusahaan selama alokasi anggaran benar-benar untuk pos produktif.

Sedangkan untuk bisnis yang sudah mapan, investor tentu menaruh ekspektasi laba bersih yang lebih tinggi. Jika laba bersih terlalu rendah, berarti ada yang salah dengan pengelolaan perusahaan.

Entah dari model bisnis yang tidak tepat, pengeluaran yang terlalu besar, atau penyebab lainnya. Investor akan meminta manajemen mencari tahu letak masalah dan merumuskan solusi untuk mengatasinya.

Inilah manfaat laporan keuangan bagi investor yang paling penting.

2. Penjualan

Apapun produk yang Anda jual, baik dalam bentuk barang maupun jasa, pastikan bahwa Anda mampu menjualnya. Daya jual produk adalah salah satu informasi yang ingin investor dapatkan dari laporan keuangan.

Dengan memperhatikan daya jual produk, investor dapat mengambil beberapa kesimpulan berikut:

  1. Berapa banyak orang yang membutuhkan produk Anda?
  2. Siapa saja yang membutuhkan produk Anda?
  3. Apakah produk Anda mampu beradaptasi di pasar?
  4. Apakah produk Anda mampu bersaing dengan kompetitor?
  5. Seberapa ampuh strategi marketing yang Anda terapkan?

Penjualan yang terlalu rendah adalah indikasi bahwa terdapat masalah pada suatu produk. Beberapa kemungkinan yang menyebabkan produk sulit mendapat tempat di pasar adalah:

  1. Masyarakat tidak membutuhkan produk tersebut.
  2. Masyarakat tidak sadar bahwa mereka sebenarnya membutuhkan produk tersebut.
  3. Kualitas produk terlalu rendah atau terlalu tinggi.
  4. Harga produk terlalu mahal atau terlalu murah.
  5. Teknik pemasaran yang kurang tepat.

Itulah yang berusaha investor ketahui melalui laporan keuangan. Bagi investor, data penjualan adalah tolok ukur kinerja perusahaan secara keseluruhan. Manajemen menggunakannya sebagai bahan evaluasi dan dasar pengambilan keputusan.

3. Margin

Margin adalah selisih antara biaya produksi dan harga jual. Berapa modal yang Anda butuhkan untuk membuat sebuah produk dan di harga berapa Anda akan menjualnya? Ambil selisih antara kedua variabel tersebut, itulah yang kita sebut dengan margin.

Sebelum menanamkan modal, investor perlu menaksir potensi keuntungan yang bisa mereka peroleh dari perusahaan Anda. Salah satunya melalui data margin dalam laporan keuangan.

Konsepnya hampir sama seperti laba bersih. Untuk bisnis awal, tidak perlu mengambil margin terlalu tinggi. Fokus utama di fase awal bisnis adalah akuisisi pelanggan, salah satunya dengan menawarkan harga lebih rendah dari kompetitor.

Sedangkan untuk bisnis yang lebih senior, margin terlalu rendah akan terlihat kurang menarik. Investor akan membandingkan margin antar perusahaan dengan standar industri untuk menentukan apakah mereka akan menanamkan modal atau tidak.

Inilah manfaat laporan keuangan bagi investor. Jadi, perhitungkan dengan baik margin produk Anda sebelum rilis ke pasar.

4. Arus Kas

Setiap aktivitas keuangan perusahaan harus tercatat di buku kas. Secara periodik, catatan ini kemudian diolah menjadi data arus kas di laporan keuangan. Investor melihatnya sebagai refleksi kemampuan Anda dalam mengelola keuangan perusahaan.

Kata kunci terpenting dalam arus kas adalah produktivitas. Belanja yang terlalu kecil mengindikasikan bahwa manajemen ‘terlalu irit’, sesuatu yang juga tidak baik dalam bisnis. Investasi, inovasi, dan ekspansi, semua itu diperlukan guna mengembangkan bisnis menuju ke level yang lebih tinggi.

Sedangkan belanja yang terlalu besar juga berbahaya. Perusahaan tetap memerlukan dana cair untuk operasional, kebutuhan mendesak, dan antisipasi berbagai hal tak terduga.

Idealnya, arus kas harus proporsional. Perusahaan harus berani membelanjakan modal untuk hal-hal produktif, namun tetap dalam batasan yang wajar.

Intinya, dalam data arus kas laporan keuangan, investor ingin melihat bagaimana manajemen mengatur keuangan dan membelanjakan modal perusahaan.

5. Customer Acquisition Cost (CAC)

Customer Acquisition Cost (CAC) adalah jumlah modal yang Anda keluarkan untuk mendapatkan 1 pelanggan baru. Rumus CAC adalah budget marketing dibagi jumlah pelanggan baru per periode.

CAC adalah hal bagian yang cukup menantang bagi manajemen. Untuk jenis produk yang sangat spesifik, tentu tidak mudah untuk memperkenalkan dan memasarkannya ke masyarakat. Sedangkan untuk produk umum, tantangan berasal dari kompetisi yang sudah sangat ketat.

Terutama untuk bisnis baru yang belum mempunyai basis pelanggan. Biaya yang harus Anda keluarkan untuk mendapatkan pelanggan pasti cukup besar. Sedangkan untuk bisnis yang sudah punya basis dan reputasi, pelanggan terkadang justru datang dengan sendirinya.

Pada poin ini, Anda harus bisa menjelaskan kepada investor tentang rencana Anda ke depan. Biar pun CAC Anda masih tinggi, Anda tetap harus meyakinkan investor bahwa nilai CAC dapat Anda turunkan seiring berjalannya waktu.

Tentu saja dengan menyertakan rencana yang matang sebagai pertimbangan investor. Nilai CAC saat ini dan rencana Anda ke depan adalah salah satu manfaat laporan keuangan bagi investor.

6. Customer Churn Rate

Selain mendapatkan pelanggan baru, Anda juga harus bisa mempertahankan pelanggan lama (retention). Apalagi jika Anda menjalankan bisnis dengan masa pakai produk jangka panjang, contohnya seperti Software as a System (SaaS).

Dalam model bisnis seperti ini, tahap retention adalah yang paling penting. Ada 2 indikator yang perlu Anda ketahui dalam retention, yaitu:

  1. Jumlah pelanggan yang memperpanjang masa langganan.
  2. Jumlah pelanggan yang berhenti berlangganan.

Indikator kedua itulah yang kita sebut dengan churn rate. Dari kacamata investor, churn rate mengindikasikan ketidakpuasan pelanggan. Penyebabnya pun beraneka macam, antara lain:

  1. Kualitas produk belum memenuhi ekspektasi.
  2. Harga produk terlalu mahal.
  3. Pelayanan kurang memuaskan.

Jika nilai churn rate Anda tinggi, maka Anda harus menemukan penyebabnya dan mencari solusinya. Kemudian, sampaikan pada investor bahwa Anda sedang atau akan mengeksekusi strategi tersebut untuk mengurangi churn rate di periode selanjutnya.

Manfaat Laporan Keuangan Bagi Investor: Investasi Bisnis Jangka Panjang

Laporan keuangan menunjukkan kinerja dan kondisi perusahaan Anda pada waktu tertentu. Investor menggunakannya untuk memutuskan rencana investasi: tambah, tahan, atau kurangi.

Terutama untuk investasi jangka panjang, grafik ‘hijau’ saja tidak cukup untuk menarik investor. Bahkan tak jarang investor justru tertarik pada laporan ‘merah’, namun mereka yakini bahwa perusahaan akan menghijau di masa depan.

Fokus utama investor adalah keuntungan jangka panjang. Untuk dapat memberikan apa yang investor harapkan, manajemen harus fokus pada 2 kata kunci: produktivitas dan prospek. Itulah manfaat laporan keuangan bagi investor.

Artikel terkait Investor

Leave a Comment