Kemampuan pebisnis selalu menjadi topik hangat di setiap webinar bertema entrepreneurship. Banyak orang bertanya tentang keahlian apa saja yang wajib dimiliki untuk menjadi pengusaha sukses. Dari sinilah muncul poin-poin tentang karakteristik kewirausahaan yang melahirkan tokoh-tokoh besar sekelas Bill Gates, Jeff Bezos, dan Elon Musk.
Lantas, bidang keahlian apa yang harus dipelajari untuk menjadi pebisnis? Bagaimana cara menjadi businessman berpenghasilan fantastis?
Berikut kami sajikan rahasia para pengusaha dalam mengembangkan bisnis hingga menggurita.
10 Kemampuan Pebisnis yang Perlu Anda Kembangkan
Tidak ada kata selesai dalam berbisnis. Jika Anda memutuskan untuk berwirausaha, maka Anda berkomitmen untuk mendirikan, mengembangkan, dan terus mempertahankan bisnis Anda selamanya. Proses panjang ini membutuhkan kemampuan pebisnis yang harus terus diasah, yaitu:
1. Berpikir Kreatif
Bisnis adalah penyelesaian masalah. Sebagai pebisnis, Anda harus bisa melihat 2 hal yang orang lain gagal melihatnya.
- Masalah yang belum terselesaikan atau bahkan belum disadari
- Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut
Mari kita ambil contoh dari Starbucks. Apa yang spesial dari kedai kopi ini hingga mampu mengalahkan kedai lain walaupun harga kopinya relatif lebih mahal? Ya, jawabannya adalah pengalaman.
Pelanggan tidak datang ke Starbucks hanya untuk menikmati kopi. Yang paling mereka nikmati adalah pengalaman minum kopi di tempat dan suasana khas Starbucks. Bahkan, logo Starbucks di cup menjadi semacam identitas sosial yang dibanggakan kaum muda lewat Instastory.
Semua itu berawal dari kemampuan pebisnis Howard Schultz, tokoh besar di balik keberhasilan Starbucks dalam berpikir kreatif. Sekarang, coba Anda renungkan, peluang apa yang bisa Anda eksekusi untuk menghasilkan profit?
2. Manajemen Waktu
“Waktu adalah uang” bukanlah pepatah belaka. Saat artikel ini dibuat, Elon Musk menghasilkan sekitar 63 juta rupiah per detik. Mencengangkan, bukan?
Salah satu faktor yang membuat Elon Musk bisa sesukses sekarang adalah manajemen waktu. Bahkan Elon Musk memegang erat prinsip ekstrim dalam bekerja.
- Work like hell: bekerjalah sekeras mungkin
- Outwork everyone: bekerjalah lebih giat dari semua orang
Dengan etos kerja yang begitu ambisius, Musk mengatur waktunya dengan sangat strategis. Ia tidak ingin membuang satu detik pun dalam hidupnya untuk hal yang tidak penting. Tak heran jika kini Elon Musk berhasil menjadi orang terkaya sedunia.
Jika Anda ingin menjadi pengusaha sukses seperti Elon Musk, maka Anda harus memulai dari manajemen waktu.
3. Komunikasi
Seorang pebisnis harus pandai berkomunikasi. Di level internal, Anda harus bisa menginspirasi karyawan Anda agar bekerja lebih giat dan loyal pada perusahaan. Di level eksternal, Anda harus mampu menjalin hubungan baik dengan pelanggan.
Bahkan, pada momen-momen penting seperti pengajuan pendanaan atau merger planning, kemampuan Anda dalam berkomunikasi akan sangat berpengaruh pada hasil.
Di suatu pagi saat rapat bulanan, Anda harus berbicara sebagai pemimpin yang tegas di hadapan karyawan. Siangnya, Anda harus berbicara sebagai kandidat rekan bisnis yang menjanjikan di hadapan investor. Lalu sorenya, Anda menyapa pelanggan dengan gaya bersahabat di acara pembukaan gerai baru.
Komunikasi adalah salah satu kemampuan pebisnis yang tidak boleh Anda abaikan. Anda harus mampu menyesuaikan gaya berkomunikasi dengan lawan bicara dan tujuan yang ingin Anda capai.
4. Berpikir Strategis
Bisnis berawal dari perencanaan. Tanpa rencana yang matang, bisnis Anda akan kehilangan identitas dan mata angin. Seorang pebisnis dituntut untuk berpikir strategis dan mengambil keputusan di atas perencanaan.
Setiap lini bisnis memerlukan strategi. Baik untuk peluncuran produk baru, teknik pemasaran, rekrutmen karyawan, rencana ekspansi, atau apapun itu, semua harus berlandaskan strategi yang matang.
Mulai sekarang, cobalah untuk membuat strategi sebelum mengeksekusi. Alangkah baiknya jika strategi Anda berbasiskan data (data-driven), sehingga Anda memiliki dasar yang kuat dalam mengambil keputusan.
Seperti kata Henry A. Kissinger, “Jika Anda tidak tahu ke arah mana Anda pergi, setiap jalan yang Anda ambil tidak akan membawa Anda ke mana pun.”
Tentukan tujuan besar bisnis Anda, pecah menjadi tujuan-tujuan kecil dengan target waktu yang realistis, baru lanjutkan dengan eksekusi.
Baca juga: Business Intelligence (BI) – Definisi, Manfaat, dan Tips Memilih
Baca juga: Visualisasi Data: Definisi dan 5 Alasan Mengapa ini Penting
5. Manajemen Keuangan
Bisnis adalah kalkulasi. Sebagai pebisnis, Anda tidak bisa menghindar dari matematika. Setiap harinya, Anda akan berurusan dengan angka-angka tentang modal, pemasukan, pengeluaran, dan lain sebagainya.
Tidak ada bisnis yang sukses tanpa kemampuan pebisnis dalam mengatur keuangan. Orientasi Anda harus jelas, arus perputaran uang harus terencana, dan jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang.
Semakin besar bisnis Anda, semakin rumit manajemen keuangan yang harus Anda tangani. Akan lebih baik jika Anda membekali diri dengan berlatih manajemen keuangan dari sekarang.
Baca juga: Software Akuntansi, Membantu Mengatur Keuangan Bisnis Anda
Baca juga: Software Manajemen Aset, Si Pelindung Harta Perusahaan
6. Mengambil Keputusan
Sekalipun Anda memiliki ribuan karyawan, keputusan final tetap berada di tangan Anda. Seorang pebisnis harus mampu mengambil keputusan terbaik dengan mempertimbangkan banyak hal.
Contohnya saat ada 2 investor yang ingin menanamkan modal ke perusahaan Anda. Keduanya memiliki latar belakang dan tujuan yang tak bisa disatukan, sehingga Anda harus memilih salah satu dari 2 opsi tersebut.
Contoh lainnya yaitu saat pemilik bisnis lain mengajak perusahaan Anda untuk bergabung (merger). Apakah perusahaan Anda akhirnya merger dengan perusahaan lain atau tetap berdiri sendiri, semuanya berada di tangan Anda.
Setiap keputusan yang Anda ambil mengandung peluang dan resiko. Keputusan tersebut bisa membawa Anda pada kesuksesan yang lebih besar, atau justru sebaliknya. Dan ingat, Anda juga mempertaruhkan kehidupan karyawan yang mengandalkan gajinya untuk menghidupi keluarga.
Tanggung jawab besar ini tidak bisa diwakilkan. Jadi belajarlah untuk lebih bijak dan rasional dalam membuat keputusan.
7. Networking
Anda tidak bisa menjalankan bisnis seorang diri. Sepanjang perjalanan, Anda akan membutuhkan dukungan orang lain, baik dari segi finansial, teknis, maupun saran dan masukan. Di sinilah networking sangat Anda perlukan.
Sebagai pebisnis, Anda harus mengembangkan jaringan relasi seluas mungkin. Menggabungkan ide dari banyak orang dengan beragam latar belakang akan menampilkan inspirasi yang selama ini tak terlihat. Inilah salah satu kemampuan pebisnis yang kerap melahirkan ide-ide brilian.
Ingat, tidak ada pengusaha yang sukses dengan menutup diri. Terus kembangkan jaringan relasi Anda untuk mendapatkan lebih banyak ide dan peluang kolaborasi.
8. Marketing
Bisnis adalah kegiatan menjual sesuatu, baik dalam bentuk barang maupun jasa. Dalam merintis bisnis, Anda harus memiliki keahlian pemasaran yang memadai sebelum mampu merekrut seorang spesialis marketing.
Anda bisa belajar dari Tirto Utomo sang pendiri Aqua. Tirto menjual air minum dalam kemasan yang harganya lebih mahal dari bensin, padahal masyarakat bisa mendapatkan air secara gratis.
Saat itu, modal terbesar yang harus Tirto siapkan adalah kemampuan pemasaran. Dan hari ini, Anda melihat bagaimana Aqua mendominasi bisnis air minum kemasan nasional.
Baca juga:
- Digital Marketing: Definisi, Jenis, dan Kelebihannya
- Content Marketing, Jenis dan Strategi yang Tepat untuk Tingkatkan Awareness
- 10 Cara Gratis Mendapatkan Database WA dan Email
9. Analisis
Apa yang akan Anda lakukan saat melihat grafik penjualan turun tiga bulan berturut-turut? Bagaimana Anda menemukan letak kesalahan saat ratusan karyawan Anda resign dalam waktu berdekatan? Bagaimana Anda melihat peluang dan risiko bisnis di wilayah yang menjadi target ekspansi Anda?
Jawabannya adalah analisis. Setidaknya, ada 4 poin besar yang harus bisa Anda petakan sebelum membuat keputusan.
- Strength (kekuatan)
- Weakness (kelemahan)
- Opportunity (peluang)
- Threat (ancaman / risiko)
Keempat poin di atas adalah isi dari analisis SWOT. Teknik analisis inilah yang paling banyak digunakan di berbagai bidang, terutama bisnis.
Analisis pun tidak boleh mengandung subjektivitas. Selalu gunakan rasio dan data agar keputusan Anda lebih menguntungkan. Kedengarannya memang tidak mudah, tapi analisis adalah salah satu kemampuan pebisnis yang juga wajib Anda kuasai.
10. Kepemimpinan
Pebisnis adalah pemimpin. Anda memimpin karyawan yang menjadi roda penggerak bisnis Anda. Dengan kepemimpinan yang baik, organisasi Anda akan menjadi lebih solid dan bisnis Anda pun lebih cepat berkembang.
Sukses tidaknya sebuah bisnis adalah cerminan dari sang pemimpin. Setiap saat, Anda harus tampil sebagai mentor yang inspiratif. Pada waktu tertentu, Anda harus tegas mengambil keputusan untuk menunjukkan otoritas.
Menjadi pemimpin yang baik tidaklah mudah, bahkan tidak ada kriteria standar tentang kepemimpinan. Setiap orang punya gaya memimpin yang berbeda dan masing-masing efektif untuk situasi tertentu.
Yang terpenting adalah menyadari bahwa pemimpin tidaklah selalu benar. Sekalipun Anda berada di pucuk kepemimpinan, Anda harus tetap terbuka menerima saran dan kritik, bahkan meskipun itu disampaikan oleh bawahan Anda.
Kemampuan Pebisnis adalah Pelajaran Seumur Hidup
Tidak ada satu orang pun yang mampu menguasai semua skill pebisnis secara utuh. Kemampuan ini harus Anda pelajari dari sekarang dan terus Anda kembangkan sepanjang menjalankan bisnis.
Seiring dengan semakin besarnya perusahaan Anda, semakin matang pula karakter kewirausahaan yang Anda miliki. Anda dan bisnis Anda berkembang bersama-sama, persis seperti yang Elon Musk katakan: “Membangun perusahaan hampir mirip dengan mempunyai anak.”