Visualisasi Data: Definisi dan 5 Alasan Mengapa ini Penting

Data adalah emas baru, begitulah jargon yang sering kita dengar di era digital ini. Data yang besar (big data) harus disajikan secara visual agar lebih mudah dianalisis. Itulah yang disebut dengan visualisasi data. Pada artikel ini, kita akan mempelajari definisi, alasan mengapa penting, dan informasi bermanfaat lainnya.

Apa itu Visualisasi Data?

Visualisasi data adalah representasi grafis dari data atau informasi, dalam bentuk grafik atau peta. Dengan melakukan visualisasi data, pengguna dapat lebih mudah untuk menganalisis dan mempelajarinya. Tujuan utama dari visualisasi data adalah untuk melihat tren, outliers, maupun pola.

Visualisasi data merupakan salah satu tahapan dari data analitik. Data dikumpulkan, dibersihkan, diolah secara statistik untuk memperoleh model, kemudian divisualisasikan. Visualisasi data ini yang dapat dipelajari lebih lanjut untuk membantu pengambilan keputusan strategis.

Baca juga

Sejarah Visualisasi Data

Visualisasi data sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Dimulai pada abad ke-17 yang menggunakan grafik dan peta untuk menggambarkan data, hingga diperkenalkannya pie chart pada awal tahun 1800. Beberapa dekade setelahnya, ada salah satu visualisasi data yang ikonik. Pada saat pasukan Napoleon menyerang Rusia. Charles Minard menggambarkan jumlah pasukan dan rute Napoleon, dilengkapi dengan visualisasi suhu dan skala waktu, untuk mendapatkan pemahaman peristiwa tersebut secara mendalam.

Saat ini, dengan memanfaatkan teknologi, proses visualisasi data dapat dilakukan pada data dengan skala yang besar (big data). Dan menampilkannya dalam waktu yang singkat. Visualisasi data juga berevolusi dengan melibatkan unsur seni di dalamnya. Bagaimana menampilkan data agar menarik untuk dipelajari.

Mengapa Visualisasi Data ini Penting?

Gambar berbicara 1000 kata, dengan visualisasi data Anda dapat menyampaikan informasi dengan lebih efektif. Dalam bisnis, visualisasi data dapat membantu mempelajari perilaku pelanggan, menemukan area yang mengalami masalah dan butuh solusi, membuat data mudah diterima oleh para pemangku kepentingan, mempelajari kapan dan dimana untuk meluncurkan produk baru, dan membuat perkiraan penjualan.

Manfaat lain dari visualisasi data antara lain:

1. Memberikan kemampuan untuk memahami informasi dengan lebih cepat, membantu menemukan insight, dan membantu pengambilan keputusan dengan lebih baik.

2. Membantu Anda bercerita dengan data terkait siapa, apa, kapan, dimana, dan bagaimana (who, what, when, where, & how).

3. Membantu menentukan langkah strategis untuk memperbaiki kekurangan perusahaan.

4. Mempermudah distribusi informasi kepada para pemangku kepentingan.

5. Meningkatkan kemampuan untuk bergerak lebih cepat dari kompetitor.

Kategori Visualisasi Data

1. Temporal

Visualisasi data time series
Time series chart. Sumber: Kumparan

Visualisasi data yang termasuk kategori temporal harus memenuhi 2 syarat: linier dan satu dimensi. Visualisasi temporal dapat berisi 1 garis saja, atau beberapa garis dalam satu visualisasi, dan memperlihatkan data pada skala waktu tertentu. Kelebihan visualisasi temporal ini adalah mudah dicerna, karena banyak digunakan di sekolah maupun tempat kerja.

Visualisasi yang termasuk kategori temporal ini adalah: scatter plot, diagram kutub, time series, timeline, dan grafik linier.

2. Hierarki

Visualisasi data Sunburst
Sunburst Diagram. Sumber: Researchgate

Visualisasi data yang termasuk kategori hierarki adalah jenis visualisasi yang mengelompokkan data dan memperlihatkan hubungannya dengan kelompok data lain. Visualisasi hierarki bagus untuk memperlihatkan cluster data berdasar parameter tertentu. Kekurangan dari visualisasi ini adalah lebih kompleks dan sulit dibaca.

Visualisasi yang termasuk kategori hierarki ini adalah: diagram pohon, diagram cincin, dan sunburst diagram.

3. Network

Visualisasi data Network
Node-link Diagram. Sumber: R Graph Gallery

Dataset yang terhubung dengan dataset yang lain. Visualisasi data kategori network memperlihatkan keterkaitan antar data, sehinggan terlihat seperti sebuah jaringan. Dengan visualisasi ini, kita dapat memperlihatkan keterhubungan data tanpa penjelasan deskriptif.

Visualisasi yang termasuk kategori network ini adalah: matrix chart, node-link diagram, word cloud, alluvial diagram.

4. Multidimensional

Visualisasi data Multidimensi
Scatter Plot. Sumber: The Information Lab

Seperti namanya, visualisasi data ini bersifat multidimensional. Yang artinya, dalam visualisasi ini diperlihatkan 2 atau lebih variabel sehingga membentuk visualisasi 3D. Dikarenakan melibatkan banyak parameter dan lapisan, membuat visualisasi ini unik dan mudah dikenali. Kelebihan lainnya adalah, visualisasi multidimensional dapat dipecah menjadi berbagai insight yang lebih kecil.

Visualisasi yang termasuk kategori multidimensional ini adalah: scatter plot, pie chart, venn diagram, stacked bar graph, histogram.

5. Geospasial

Geospasial
Visualisasi data Geospasial

Visualisasi data spasial atau geospasial berhubungan dengan lokasi dan kondisi geografis di dunia nyata. Peta dasar, akan diberi layer berbagai macam data. Dalam bisnis, tipe visualisasi geospasial ini biasanya digunakan untuk area pelanggan atau distribusi. Dalam politik, digunakan untuk memperlihatkan elektabilitas di berbagai area pemilihan.

Visualisasi yang termasuk kategori geospasial ini adalah: flow map, density map, cartogram, heat map.

17 Jenis Visualisasi Data yang Sering Digunakan

Melakukan visualisasi data dan informasi tidak sekedar memilih salah satu jenis desainnya. Anda perlu memastikan data divisualisasikan dengan baik. Berikut ini beberapa jenis visualisasi data yang sering digunakan:

  • Bar chart
  • Line chart
  • Scatter plot
  • Sparkline
  • Pie chart
  • Gauge
  • Waterfall chart
  • Funnel chart
  • Heat map
  • Histogram
  • Box plot
  • Map
  • Table
  • Indicator
  • Area chart
  • Radar / spider chart
  • Tree map

Leave a Comment