Penerapan Big Data dalam Dunia Pendidikan

Tujuan utama dari penggunaan big data dalam pendidikan adalah untuk membantu para guru dalam merumuskan strategi belajar yang lebih modern.

Di era yang modern ini kita telah memasuki dimensi dimana pertumbuhan jumlah data naik pesat secara eksponensial yang disebabkan oleh pengaruh perkembangan zaman digital secara masif dari berbagai bidang teknologi.

Hal ini tidak luput di bidang pendidikan. Dari yang dulunya dunia pendidikan masih menggunakan media konvensional sebagai instrumen penyimpanan data yang terbatas dan mahal, kini orang-orang dapat menggunakan media digital atau online sebagai instrumen untuk menyimpan data secara hemat dan mudah.

Tanpa melibatkan terlalu banyak material yang kemudian memicu orang-orang untuk menyimpan data secara besar-besaran, yang kemudian dunia mulai mengenalnya dengan istilah big data.

Mengenal Big Data dan Perannya dalam Dunia Pendidikan di Indonesia

Big data secara umum merupakan data yang melampaui daya tampung pengerjaan sistem database konvensional. Data yang sangat masif, mobile, atau tidak serasi dengan struktur arsitektur database. Untuk memperoleh nilai melalui data kita perlu memastikan model alternatif untuk mengoperasikannya (Dumbil, 2013).

Di Indonesia sendiri perkembangan big data dipandang optimis dan diharapkan dapat menjadi ranah bagi dunia pendidikan demi menciptakan generasi baru yang bisa belajar secara efektif serta efisien tanpa terikat oleh batasan ruang dan waktu.

Dengan kata lain, proses belajar dan mengajar dapat di akses kapan pun dan dimana pun dengan memanfaatkan kemajuan dunia digital.

Suasana perpustakaan. Sumber: Demco Interiors

Hal ini selaras dengan Undang-Undang nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan pasal 1 ayat 1 yang berbunyi: “Setiap penyelenggara perpustakaan menyediakan sarana dan prasarana sesuai dengan standar nasional perpustakaan”, serta ayat 2 yang berbunyi “Sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimanfaatkan dan dikembangkan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.”

Salah satu bentuk perwujudannya adalah melalui website perpusnas.go.id yang menyediakan berbagai jurnal, buku, dan media lainnya.

Meskipun dalam pengembangannya akses big data secara online yang mudah tidak selalu berdampak baik bagi para online learner. Hal ini memang menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan dikarenakan dapat berdampak buruk ke pengembangan karakter generasi muda saat ini.

Untuk itu tidak hanya dibutuhkan filter & space untuk menyaring informasi-informasi yang terdapat didalam big data terhadap hal-hal yang dianggap sebagai threat atau ancaman seperti informasi yang bersifat brainwasher yang kemudian menjurus kepada radikalisme dan ekstrimisme.

Konten yang berbau hal seronok baik itu sekedar tulisan atau lisan maupun gambar ataupun pesan-pesan yang berbau hal degeneratif perlu dicegah agar para pelajar tidak terjebak di dalamnya. Di Indonesia, perwujudan dalam menangkal hal ini adalah dengan menghalau para pengguna internet dengan internet positif.

Pengaruh Big Data terhadap Kemajuan Dunia Pendidikan

Dengan adanya keberadaan big data didalam dunia pendidikan terjadi beberapa perubahan khususnya pada proses edukasi. Di antaranya sebagai berikut:

1. Perubahan dalam Sistem Pendidikan

Dengan banyaknya informasi yang tersimpan didalam big data membuat wawasan atau pengetahuan yang akan menjadi basis untuk analisis data bagi institusi pendidikan menjadi semakin luas. Hal ini yang kemudian akan memunculkan terapan-terapan baru dalam sistem pendidikan demi mewujudkan sistem pendidikan yang efektif dan efisien serta menciptakan generasi baru yang tidak hanya handal di berbagai bidang.

2. Menciptakan Ruang Belajar yang Efektif dan Efisien

Seiring dengan kemajuan di bidang teknologi, instrumen untuk mendapatkan ilmu yang dulunya mengharuskan para pembelajar untuk berhadapan dengan dunia asli secara konvensional kini di era digital para pembelajar bisa mendapatkan ilmu langsung melalui dunia virtual tanpa harus melakukan interaksi dengan orang-orang.

Pembelajaran online. Sumber: Irvine Standard

Melalui kombinasi perkembangan peranti keras dan peranti lunak yang semakin maju, para pembelajar kini hanya perlu tinggal di rumah untuk membuka laptop, komputer, atau pun gawai agar dapat melakukan proses menuntut ilmu.

3. Ilmu yang Didapatkan Lebih Spesifik dan Bersifat Personal

“Semua orang jenius. Tapi jika Anda menilai seekor ikan dari kemampuannya memanjat pohon, ia akan menjalani hidupnya dengan percaya bahwa itu bodoh.”

albert einstein

Mengutip dari kalimat yang pernah diutarakan oleh seorang ilmuwan di bidang sains tersebut tentang permasalahan ilmu yang tidak tereksplorasi secara menyeluruh dikarenakan banyaknya hambatan.

Ketika permasalahan klasik di dunia pendidikan yakni keilmuan yang hanya menjurus pada bidang akademik konvensional kini perlahan mulai dapat teratasi dengan akses big data secara online. Kini para pembelajar bisa mencari bidang keilmuan yang sesuai dengan bakat melalui ujung jari.

4. Optimalisasi Learning Enviroment

Learning Enviroment atau yang biasa kita kenal dengan lingkungan belajar kini dapat dioptimalkan dengan akses big data. Para pembelajar tidak hanya mampu untuk belajar di kelas, kini kita sudah bisa belajar kapan pun dan dimana pun tanpa terikat oleh ruang dan waktu.

Risiko Penggunaan Big Data dalam Dunia Pendidikan

Big data memberikan kontribusi kemajuan yang sangat pesat untuk dunia pendidikan. Oleh karena itu masyarakat Indonesia optimis bahwa big data dapat memberikan dampak kemajuan yang luar biasa khususnya di bidang pendidikan.

Kendati demikian akses big data yang tidak terorganisasi menjadi sebuah problematika jika masyarakat Indonesia tidak bijak dalam menggunakannya. Meskipun sudah terdapat berbagai instrumen untuk menghindarkan kita dari berbagai konten negatif, hal ini tentunya tidak cukup karena pada kenyataannya banyak informasi yang dikemas dalam wahana menarik dan legal namun tetap dapat menipu kita. Risiko penggunaan big data adalah sebagai berikut:

1. Tingkat Keakuratan Informasi yang Rendah

Pada era digitalisasi ini informasi sangat mudah dicari namun sebaliknya informasi juga sangat mudah untuk dipublikasikan di berbagai bentuk platform media. Berbeda dengan buku yang sebelum dipublikasikan telah mengalami proses administrasi dimana penerbit akan mengecek keaslian tulisan tersebut, informasi yang beredar di big data sangat tidak terorganisasi. Maka dari itu, dibutuhkan kecermatan kita untuk mencari dimana sumber informasi yang kredibel untuk dikonsumsi.

2. Sarana Plagiarisme

Tidak hanya itu, big data juga dijadikan platform yang sangat mudah untuk melakukan copy & paste sehingga fungsi big data yang seharusnya memudahkan para pembelajar untuk mengakses informasi malah akan membuat mereka jadi tidak belajar. Meskipun hal ini dapat teratasi dengan menggunakan software pengecek plagiarisme, lagi-lagi masih dibutuhkan kecermatan kita sebagai generasi muda untuk bijak dalam memanfaatkan kemudahan akses big data.

Demikianlah risiko penggunaan big data di dalam dunia pendidikan. Dibutuhkan kecermatan dan kebijaksanaan agar nantinya big data sebagai inovasi teknologi dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan tidak menjadi tombak bermata dua dalam dunia pendidikan kita. Sehingga dapat terwujudnya generasi baru yang berpengetahuan luas, serta dapat mengoptimalkan talenta mereka secara personal.

Kesimpulan

Penggunaan big data memang dapat berdampak secara masif bagi kehidupan edukasi pendidikan bagi masyarakat Indonesia. Namun perkembangan inovasi tersebut harus dibarengi dengan sikap bijak dan nilai moral yang tinggi.

Demikianlah penyampaian dari kami tentang pemuda dalam “Penerapan Big Data dalam Dunia Pendidikan”, kurang dan lebihnya kami mohon maaf. Temukan lebih banyak informasi menarik hanya di website ini. Salam Intelektual! Semoga harimu menyenangkan!

2 thoughts on “Penerapan Big Data dalam Dunia Pendidikan”

  1. Big Data idealnya sudah terintegrasi dengan security system. Pengembangan Big Data di bidang pendidikan idealnya terkait dengan IoT & AI, artinya sistem tsb merupakan Paket Komplit yang dibutuhkan untuk seluruh Guru dan Siswa dalam kesinambungan pencapaian hasil pembelajaran (aset prestasi siswa yang real) hingga Perguruan Tinggi agar dapat dijadikan referensi bagi pihak perusahaan dalam memverifikasi data calon pelamar kerja yg valid.

    “Sungguh teknologi memudahkan segalanya”

    • Namun, dengan adanya fitur app seperti VPN masyarakat kini dapat menembus security system yang dibuat pemerintah untuk menghalau masyarakat mengakses konten terlarang. Terlebih lagi terdapat konten-konten ekstrimisme dan radikalisme yang dapat masuk ke dalam urat nadi buku-buku pelajaran umum.

Leave a Comment