Tips Menciptakan Produk Baru Berkualitas dan Sedikit Pesaing

Siapakah di sini yang ingin menjadi pengusaha? Bagi sebagian orang, menjadi pengusaha adalah suatu kebanggaan. Terlebih lagi usaha bisa mendatangkan pendapatan lebih besar di banding pekerjaan lain.  Namun, ternyata menjadi pengusaha tidak semudah yang dikira.

Persaingan yang begitu ketat membuat konsep bisnis mulai berubah. Bukan lagi tentang harga yang murah, tetapi produk yang bernilai dan berkualitas. Bagi Anda yang baru merintis bisnis atau baru punya rencana bisnis namun belum ada tim, terkadang susah untuk menciptakan produk baru.

Baca juga

Produk yang dikira sudah standar ternyata malah tidak diminati konsumen. Lalu bagaimana cara menciptakan produk yang baik, laku, dan tentunya mempunyai value bagi konsumen? Berikut adalah penjelasan lengkapnya.

Manfaat Menciptakan Produk Baru

1. Memberikan Value untuk Pelanggan

Produk baru adalah salah satu cara penting bagi pengusaha atau pemasar untuk memberikan value kepada pelanggan. Setiap pelanggan tentunya menginginkan value untuk setiap produk yang dibelinya. Namun, tidak semua produk bisa memberi value yang diinginkan pelanggan tersebut. Dengan memberikan produksi berkualitas dan punya value tepat bagi pelanggan, maka besar kemungkinan mereka akan sering memilih produk kita dibanding produk lain.

2. Diferensiasi Produk

Bagi pengusaha sekarang, begitu susah untuk memasarkan produk yang tidak mempunyai diferensiasi dengan produk pesaing. Perusahaan besar yang sudah mapan semakin merajalela dengan menciptakan produk-produk baru. Contohnya adalah Unilever yang mempunyai lini produk yang begitu banyak dengan model marketing “kerajinan untuk kehidupan”.

Bagi pengusaha kecil atau baru merintis, tentunya harus memperhatikan persaingan seperti ini. Apakah bisa masuk atau tidak, memang mudah untuk masuk, tapi susah untuk bertahan. Karena itu, menciptakan produk baru yang punya diferensiasi adalah strategi memasuki pasar dan menghindari persaingan yang begitu susah.

3. Menjaga Eksistensi dan Perkembangan Bisnis

Untuk perusahaan atau bisnis yang sudah berjalan, baik perusahaan besar atau kecil perlu melakukan pembaruan produk. Apa maksudnya? Pembaruan produk adalah proses menciptakan, mengubah, atau menambah value suatu produk lama atau produk baru. Tujuannya adalah untuk menyesuaikan produk dengan perkembangan pasar dan perubahan perilaku konsumen. Dengan begitu, konsumen akan tetap bertahan kepada perusahaan dan ada konsumen baru yang akan tertarik.

Kondisi seperti ini membuat perusahaan terjaga eksistensinya dan mengalami perkembangan. Untuk pemasar perlu merencanakan dengan matang ketika melakukan pembaharuan produk, karena perusahaan-perusahaan besar tentunya juga akan melakukan hal seperti itu.

4. Menciptakan Inovasi

Kewajiban setiap pengusaha atau perusahaan adalah melakukan inovasi. Zaman akan terus berkembang dan harus menyiapkan strategi pemasaran yang tepat. Salah satu strategi yang wajib adalah inovasi produk atau inovasi pelayanan.

Berbicara mengenai inovasi produk, tentu tidak akan pernah ada selesainya. Perkembangan teknologi yang begitu cepat mendorong perusahaan untuk membuat produk berkualitas secara efisien dari segi biaya dan waktu. Maka pengusaha kecil yang punya ketertarbatasan teknologi dan biaya perlu melakukan strategi inovasi yang tepat.

5. Menyesuaikan Kebutuhan Pasar

Pelanggan yang punya keinginan yang terus berganti dan beragam mengharuskan pemasar menyeleksi keinginan mana yang perlu dipenuhi. Bisa dengan menambahkan keinginan itu pada produk yang sudah ada dan atau menciptakan produk baru. Dengan begitu perusahaan akan tetap bisa eksis.

6. Tidak Tergantung Supplier

Terkadang ada oknum yang tidak bertanggung jawab yang menipu ketika melakukan usaha. Contohnya supplier, yang ketika pengusaha sudah memasarkan produk dan sudah memesan produk ke supplier, malahan barang tidak datang. Oleh karena itu pebisnis perlu membuat produk baru sendiri yang tentunya bisa di sesuaikan dengan permintaan konsumen.


Itulah beberapa manfaat menciptakan produk sendiri. Sebenarnya ada kelebihan dan kekurangannya. Untuk itu perlu menyesuaikan dengan kondisi internal perusahaan dari sisi manajemen dan keuangan. Selain itu juga dari kondisi eksternal seperti permintaan konsumen, perkembangan teknologi, dll. Jadi tidak ada keharusan untuk menciptakan produk baru, tetapi lebih baik jika menciptakan produk baru jika kondisi perusahaan memungkinkan.

Metode Menciptakan Produk Baru

Design Thinking

Apa yang dimaksud design thinking? Sebuah metode untuk mengembangkan produk baru dengan mengidentifikasi masalah dari sudut pandang user atau konsumen.

1. Empati

Pada tahap ini, pemasar perlu mengkondisikan dirinya sebagai user atau konsumen yang merasakan produk tersebut atau produk perusahaan lain. Kemudian pemasaran menentukan kebutuhan, keinginan, selera seperti apa yang belum terpenuhi. Pemasar harus benar-benar memposisikan dirinya sebagai konsumen agar bisa menentukan kebutuhan tersebut secara benar.

2. Definisi

Setelah menentukan kebutuhan itu, kemudian pemasar mendefinisikan secara rinci masalah tersebut. Usahakan tetap menggunakan sudut pandang user atau konsumen.

3. Ide

Informasi yang sudah terkumpul tersebut kemudian dianalisis dan mengumpulkan ide sebanyak mungkin. Lalu ide tersebut disaring dan diolah menjadi sebuah konsep produk yang lengkap dari harga, desain, value, dan strategi pemasarannya.

4. Prototipe

Setelah semua konsep sudah dirasa cukup, selanjutnya membuat prototipe. Prototipe harus dibuat sesuai dengan ide, sehingga terlihat tampilan visualnya.

5. Tes

Prototipe yang sudah di buat tersebut lalu di uji kepada konsumen asli. Ini bertujuan untuk mengetahui pandangan konsumen terhadap prototipe tersebut. Dari sini bisa di lihat apakah produk sudah layak di komersialkan atau belum.

New Product Development (NDP)

Yang dimaksud New Product Development adalah proses perencanaan produk dari awal hingga produk bisa dikomersialkan.

1. Menciptakan Ide

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menciptakan ide. Ini bisa melalui proses brainstorming dengan tim agar mendapatkan lebih banyak ide. Tampung saja semua ide tersebut sampai benar benar gak ada ide lagi. Kalian juga bisa mencari referensi ide melalui berbagai sumber seperti internet, buku, observasi, atau bertanya langsung ke konsumen.

2. Penyaringan Ide

Setelah banyak ide terkumpul, maka tahap selanjutnya yaitu seleksi atau penyaringan ide. Buang ide yang dirasa tidak memungkinkan. Buatlah prioritas ide mana yang lebih prospek dan lebih meyakinkan.

3. Penyaringan dan Pengujian Konsep

Ide yang telah diseleksi akan dikembangkan menjadi sebuah konsep produk. Pada saat ini konsep harus sudah rinci dan masuk akal. Konsep-konsep tersebut diuji kelengkapannya, kerasionalannya, dan kelayakannya.

4. Pengembangan Strategi Pemasaran

Setelah konsep sudah matang, sekarang waktunya membuat strategi pemasaran.

Baca juga: Pemasaran: Tujuan, Fungsi, Jenis, dan Strategi

5. Analisis Bisnis

Analisis bisnis mencakup banyak hal, seperti biaya, pendapatan, prospek, dan risiko produk. Ini harus sudah disiapkan sebelum berlanjut ke pengembangan produk, karena kalau analisis bisnis tidak layak, produk tidak perlu lagi dikembangkan.

6. Pengembangan Produk

Setelah secara bisnis layak, produk bisa dikembangkan untuk meningkatkan value sehingga daya saing meningkat. Lalu membuat prototipe produk untuk diuji coba.

7. Uji Pemasaran

Menguji prototipe produk ke pasar yang relevan dengan waktu tertentu. Ada banyak sekali cara menguji produk salah satu dengan menjual pada jumlah terbatas dalam waktu seminggu. Yang diuji bukan hanya bentuk produk tetapi juga meliputi bauran pemasaran 4P atau bisa ditambah uji hal lain. Karena di masa pengujian harus dipastikan bahwa persiapan sudah benar-benar matang dan clear.

8. Komersialisasi

Waktu ini yang ditunggu-tunggu ketika menciptakan produk baru. Pada tahap ini pemasar hanya perlu memastikan strategi yang direncanakan berjalan dengan lancar.

Itulah beberapa tahapan dalam menciptakan produk baru. Ketika menciptakan produk baru jangan lupa mempertimbangkan konsep inti pemasaran. Karena di situ kalian bisa lebih terarah dalam mengembangkan konsep produk tersebut.

Leave a Comment