7 Mitos Tentang Instagram yang Tersebar Namun Hoax

teknovidia.comMitos Tentang Instagram – Instagram sekarang jadi media sosial yang paling penting di dunia internet. Instagram mejadi wadah orang agar tetap terhubung dengan teman, perluasan dalam berpengaruh di internet dan media promosi untuk bisnis di tingkat global.

Seperti halnya medsos lainnya, kepopuleran Instagram telah memunculkan berbagai mitos yang belum tentu benar. Apa saja sih mitos yang salah itu? Di bawah ini penjelasannya secara lengkap.

Mitos Tentang Instagram

1. Instagram lakukan “shadowbanning”

Shadowbanning adalah praktik Instagram untuk blokir akun user dengan cara diam-diam dan tidak disertakan pemberitahuan peringatan. Shadowbanning itu nyata dan kadang-kadang dilakukan di Instagram, namun tidak dilakukan terhadap akun yang memakai hashtag dan lakukan pelanggaran yang kecil saja.

Shadowbanning biasanya untuk akun yang lakukan pelanggaran besar dan serius, contohnya memakai aplikasi pihak ke-3 untuk secara otomatis mendapatkan suka atau pengikut dan menyalahgunakan tagar.

2. Instagram sembunyikan konten/postingan user

Ada mitos bahwa ketika pengguna memposting foto atau video ke akunnya, postingan itu tidak akan muncul di timeline pengguna lain karena Instagram menyembunyikannya. Mitos ini saat ini tidak benar karena Instagram tidak lagi menampilkan posting dalam urutan kronologis.

Instagram saat ini menggunakan algoritmenya sendiri dan riwayat keterlibatan pengguna lain untuk menentukan pos paling berharga untuk ditampilkan kepada pengguna lain.

3. Dilarang memberi hashtag di kolom komentar

Berikut mitos bahwa jika pengguna memasukkan hashtag di kolom komentar daripada di kolom caption, Instagram akan memblokir akun pengguna tersebut. Seperti yang dijelaskan pada poin pertama, Instagram hanya melanggar akun shadowban.

Jika Anda tidak memiliki hashtag di komentar Anda, Anda dapat yakin bahwa hal itu tidak akan menghasilkan shadowban.

4. Memakai banyak hashtag adalah hal buruk

Instagram mengatakan akan “menghukum” pengguna yang menggunakan tagar terlalu banyak. Ada mitos bahwa terlalu banyak hashtag menyebabkan algoritme Instagram menandai konten yang relevan sebagai spam. Padahal, itu tidak benar karena hashtag adalah penanda postingan.

Jadi semakin banyak hashtag yang Anda gunakan, semakin baik. Meski demikian, hashtag dalam konten yang diposting pengguna harus tetap relevan dengan konten postingan.

5. Postingan user pasti dilihat semua follower

Hingga saat ini, masih banyak pengguna yang merasa harus melihat postingan yang diposting di Instagram oleh semua teman dan pengikutnya. Faktanya, algoritma Instagram tidak bekerja seperti itu. Jika tidak relevan, posting Anda tidak akan berdiri sendiri di atas timeline pengguna lain.

Satu hal yang pasti, jika akun Anda bersifat publik, semua orang akan dapat melihat postingan Anda di halaman profil Anda. Jika bersifat pribadi, hanya pengikut Anda yang dapat melihatnya.

6. Tidak boleh menjadwalkan postingan

Ada mitos bahwa Instagram akan menghukum pengguna yang menggunakan alat ini pada posting yang dijadwalkan untuk konten. Mitos tersebut tentu salah, karena Instagram tidak pernah memiliki masalah dengan pengguna yang menggunakan alat untuk posting terjadwal.

Tidak ada aturan bahwa siapa pun yang menggunakan alat ini akan dibayangi pada posting terjadwal atau akun mereka akan diblokir dan dihapus.

7. Konten user jadi hal milik Instagram

Terakhir, adalah mitos tentang konten Instagram bahwa ketika Anda memposting konten di Instagram, kepemilikan konten tersebut secara resmi ada di Instagram. Faktanya, semua yang Anda posting di Instagram sepenuhnya milik Anda.

Kepemilikan tidak ditransfer ke Instagram dan pengguna bebas menggunakan postingan mereka di platform lain. Namun, pengguna tidak dapat tiba-tiba mencuri postingan orang lain dan mengklaimnya sebagai miliknya.


Itu tadi ulasan beberapa Mitos Tentang Instagram yang 100% salah. Pernahkah Anda mendengar mitos di atas? Atau ada mitos lain yang kamu ketahui tentang Instagram?

Leave a Comment