3 Tips menjadi Freelance Programmer

Gig economy, sebuah era dimana bekerja dimana pun dengan waktu yang fleksibel, kini menjadi populer. Saat ini banyak programmer di Indonesia yang memilih bekerja freelance, baik mengambil pekerjaan di luar negeri, maupun dalam negeri. Profesi ini menjanjikan penghasilan yang lebih baik dan waktu kerja yang lebih fleksibel. Namun begitu, layaknya semua profesi, menjadi freelancer juga membutuhkan kerja keras dan ketekunan. Pada artikel ini, saya akan memberikan tips untuk menjadi freelance programmer.

Apa itu Freelance Programmer?

Sebelum membahas tips bagaimana menjadi freelance programmer, ada baiknya kita pahami dulu definisi dari freelancer. Freelance adalah sebuah ikatan kerja antara pemberi kerja dengan pekerja (freelancer) dengan lingkup dan jangka waktu tertentu. Jika pegawai tetap harus patuh pada deskripsi kerj dari kantor, maka freelancer dapat menyepakati apa yang harus dikerjakan. Pegawai tetap harus bekerja 9-to-5, freelancer lebih fleksibel, sesuai kesepakatan juga. Apakah harus di jam kerja, atau bebas asalkan hasil kerja tepat waktu.

Ada banyak rekan-rekan programmer yang menyamakan freelance dengan side-job, pekerjaan sampingan. Tidak sepenuhnya salah, memang side-job itu pekerjaan freelance. Namun, tidak semua freelance adalah pekerjaan side-job. Ada juga juga rekan-rekan programmer yang menjadikan freelance sebagai pekerjaan utama (full-time). Ada juga yang menganggap bahwa freelance harus selalu remote (tidak datang ke kantor). Ini juga tidak sepenuhnya benar, karena ada pekerjaan freelance yang mengharuskan bekerja di kantor sesuai jam kerja.

Di artikel ini, saya akan fokus pada pembahasan full-time freelance programmer. Programmer yang memang mendedikasikan dirinya bekerja freelance secara full-time. Beberapa poin mungkin dapat diterapkan bagi Anda yang menjadikan freelance sebagai side-job. Namun, ada perbedaan mendasar dari keduanya, yaitu waktu. Waktu Anda untuk mengerjakan proyek sampingan tentu tidak sebanyak full-time freelancer, karena Anda sudah bekerja 8 jam sehari untuk pekerjaan utama. Hal ini sedikit banyak akan mempengaruhi kualitas layanan dan hasil kerja Anda.

Persiapan menjadi Freelance Programmer

Ketika Anda memutuskan untuk menjadi full-time freelance programmer, ada baiknya Anda melakukan persiapan. Agar saat memperoleh peluang atau bertemu dengan prospek, Anda sudah siap. Berikut persiapan yang sebaiknya Anda lakukan untuk menjadi freelance programmer.

1. Asah Kemampuan Teknis, Jadilah Full-stack Programmer

Produk akhir dari seorang programmer, adalah sebuah aplikasi. Baik itu aplikasi web maupun mobile. Ketika Anda membatasi diri dengan menguasai teknologi backend atau frontend saja, maka Anda juga akan membatasi target pasar dan rate Anda. Jika Anda hanya menguasai salah satunya, Anda hanya dapat menjual jasa Anda ke agensi, software house, atau konsultan. Bukan ke pelanggan akhir. Jadi saya menyarankan Anda untuk menguasai keduanya, dan menjadi full-stack programmer. Agar Anda dapat memberikan pelayanan langsung ke pelanggan akhir.

2. Tingkatkan Kemampuan Berkomunikasi, Jadilah Responsif

Dengan komunikasi yang baik, klien akan lebih mempercayai Anda. Anda akan memberikan impresi yang baik jika dapat menceritakan bagaimana Anda menyelesaikan masalah mereka. Oleh karena itu kemampuan komunikasi, baik lisan maupun tulisan, ini penting.

Selain kemampuan berkomunikasi, Anda juga perlu bersikap responsif. Artinya, ketika klien Anda membutuhkan tanggapan atau jawaban, responlah dengan cepat. Respon yang cepat dapat memperbesar peluang Anda untuk memperoleh proyek-proyek berikutnya dari klien tersebut.

3. Persiapkan Marketing Kit

Menjadi freelancer, mengharuskan Anda untuk membangun sebuah brand, nama Anda sendiri. Bangun reputasi di sekitar brand Anda. Untuk mencapainya, dibutuhkan marketing kit. Profil media sosial yang profesional, kartu nama, showcase portofolio, serta template penawaran dan invoice dengan kop.

Mendapatkan Klien Pertama

Setelah Anda siap dengan skill, mentalitas, dan alat pemasaran, saatnya mendapatkan klien pertama. Berikut ini beberapa tips bagaimana mendapatkan klien pertama.

1. Persiapkan Portofolio

Agar pemberi kerja percaya Anda dapat melakukan pekerjaan yang ditawarkan, maka menunjukkan portofolio adalah salah satu cara terbaik. Portofolio adalah list pengalaman, hasil kerja, maupun pencapaian personal dari pekerjaan pemrograman Anda. Jika calon pemberi kerja adalah perusahaan IT, maka persiapkan source code. Namun, untuk pelanggan akhir, persiapkan aplikasi yang sudah jadi.

Untuk memperlihatkan portofolio, tidak harus membuat website secara khusus. Anda dapat memanfaatkan akun media sosial, seperti LinkedIn, Facebook, Instagram, dll. Namun, jika ada website dan ditambah blog, itu akan menjadi nilai tambah brand Anda. Pastikan untuk memperbaruinya secara berkala. Pengunjung tidak suka dengan informasi yang sudah kadaluarsa.

Bagaimana jika tidak memiliki portofolio? Ini salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh para freelancer pemula. Dimana mereka tidak tahu bagaimana meyakinkan calon klien ketika tidak memiliki portofolio. Anda dapat menampilkan tugas kuliah individu, berkontribusi pada proyek open source, membuat aplikasi kecil, atau menawarkan jasa secara probono (seikhlasnya). Saya tidak menyarankan untuk menampilkan hasil kerja Anda di kantor sebelumnya (jika Anda sudah pernah bekerja), karena itu adalah hasil karya perusahaan Anda, bukan Anda pribadi.

2. Susun List Kontak dan Mulai Hubungi

Anda perlu berbicara dengan orang-orang agar mereka tahu bahwa Anda sekarang menjadi seorang freelance programmer. Mulailah dari orang-orang yang Anda kenal, dari kontak HP, teman-teman di media sosial, dan koneksi dari LinkedIn. Tulis di sebuah file spreadsheet agar rapi dan mudah mengaksesnya.

Setelah selesai membuat list, kontak mereka satu-per satu, setiap hari! Anda tidak mungkin menyelesaikannya dalam sehari. Dimulai dari menanyakan kabar, dilanjutkan dengan menyampaikan bahwa sekarang telah menjadi freelance programmer, dan dapat membantu untuk membuat website atau aplikasi.

3. Mendaftar di Website Freelancer

Salah satu cara untuk mendapatkan klien pertama adalah dengan mendaftar di website freelancer. Contoh website ini seperti Freelancer.com, Upwork, Projects.co.id, Sribulancer, dll. Namun, untuk mendapatkan proyek di situs ini perlu bekerja keras, karena persaingannya tinggi.

4. Subkon dari Software House atau Konsultan IT

Pekerjaan freelance, tidak harus didapat dari pelanggan akhir. Anda juga dapat memperolehnya dari perusahaan software house atau konsultan IT. Ada periode dalam setahun yang biasanya mereka kekurangan tenaga programmer. Di sanalah peluang Anda! Hubungi sebanyak mungkin perusahaan-perusahaan tersebut untuk mendapatkan proyek pertama Anda.

5. Bergabung di Komunitas, Menghadiri Event & Webinar

Semakin banyak Anda bertemu dengan orang, semakin besar peluang Anda mendapatkan klien pertama. Bergabunglah dengan komunitas bisnis, komunitas IT, atau komunitas yang sesuai hobi Anda. Anda juga dapat menghadiri event maupun webinar. Tujuannya adalah bertemu dengan sebanyak mungkin orang.

Retainer, Kontrak Jangka Panjang dengan Klien

Banyak freelance programmer yang melupakan tujuan utama dari bekerja, yaitu memperoleh pendapatan. Pendapatan diperoleh dari pemberi kerja, yaitu klien Anda. Untuk meningkatkan pendapatan, banyak yang berpikir bahwa satu-satunya cara adalah dengan mendapatkan lebih banyak klien. Padahal mendatangkan klien baru tidaklah mudah. Oleh karena itu rawatlah klien Anda saat ini dengan sebaik-baiknya.

Setelah proyek pertama selesai, coba tawarkan kesempatan bekerja sama jangka panjang dengan klien Anda, minimal 1 tahun. Anda dapat mencari klien baru setelahnya, tapi Anda sudah memperoleh potensi pendapatan karena kontrak jangka panjang ini. Hal ini biasa disebut retainer. Freelance programmer tidak perlu mencari klien terlalu banyak, 3-4 klien dalam setahun cukup. Sambil Anda mengumpulkan modal untuk naik kelas menjadi agensi / perusahaan, atau memiliki produk sendiri.

Jadi, sudah siapkah Anda menjadi freelance programmer?

Leave a Comment