Transformasi Digital: Apa itu dan Mengapa itu Penting

Transformasi digital adalah integrasi berbagai perangkat teknologi, baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), guna meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keuntungan.

Selain dari sisi perusahaan, transformasi ini juga mengubah cara perusahaan memberikan nilai pada konsumen, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaatnya. Dari sinilah muncul berbagai model bisnis baru yang tidak mungkin diterapkan pada era sebelumnya.

Di bidang transportasi, Anda bisa melihat bagaimana Gojek mengubah cara kita bepergian. Ruangguru menawarkan program pembelajaran online sebagai solusi pendidikan di masa pandemi. Begitu juga dengan bidang-bidang lain, hampir semuanya tersentuh digitalisasi.

Baca juga

Pertanyaannya adalah, dari mana semua ini berawal? Sudah sejauh manakah transformasi digital di Indonesia? Dan ke mana kita akan menuju?

Apa itu Transformasi Digital?

Definisi paling sederhana dari transformasi digital adalah peralihan dari metode analog ke digital, dari manual ke otomatis, melalui adopsi teknologi guna meningkatkan kualitas, kecepatan, dan keuntungan.

Jika melihat riwayat revolusi industri, Anda dapat melihat beberapa fase transformasi sebagai berikut:

  1. Mekanisasi: peralihan dari kerja tangan ke mesin.
  2. Komputerisasi: Integrasi komputer ke mesin produksi.
  3. Digitalisasi: memaksimalkan kinerja komputer dengan cloud, 5G, big data, ML, AI, IoT, dan teknologi baru lainnya.

Saat ini kita tengah berada di era digitalisasi dimana inovasi berhasil mengubah hal-hal yang awalnya mustahil menjadi mungkin, bahkan wajib.

Level teknologi yang kita gunakan saat ini adalah fiksi sains bagi generasi sebelumnya. Pun kita yang menganggap teknologi super canggih di film Iron Man dan Terminator sebagai fiksi, akan melihat mereka menjelma menjadi realita di generasi selanjutnya.

Mengapa Transformasi Digital Penting dalam Lingkungan Bisnis Saat ini?

Transformasi digital penting bagi bisnis modern, di sektor apapun perusahaan itu bergerak. Beberapa alasannya adalah sebagai berikut.

1. Menyesuaikan Perilaku Konsumen

Konsumen modern memiliki dua ciri khas: online dan instan. Anda tidak bisa lebih lama bertahan dengan gaya bisnis konvensional. Cepat atau lambat, konsumen akan menuntut Anda untuk memenuhi keinginan mereka terhadap akses produk dan layanan yang lebih cepat dan mudah.

Di hadapan dinamika perilaku konsumen yang semakin melek teknologi, digitalisasi bukan lagi sebuah opsi. Anda harus secepatnya mengadopsi teknologi digital untuk dapat memenuhi ekspektasi konsumen dan memenangkan kompetisi.

Bisnis yang membuka diri terhadap inovasi akan bertahan, sedangkan yang menunda dan menyangkalnya akan tersingkir. Inilah ‘hukum alam digitalisasi’ yang tak bisa Anda hindari. Bukankah beradaptasi adalah salah satu kemampuan wajib pebisnis?

2. Menambah Kapasitas dan Kualitas Produksi

Sejarah sudah membuktikan bahwa mesin mampu menghasilkan lebih banyak produk dibandingkan kerja tangan. Kualitasnya pun lebih tinggi dan konsisten.

Sekarang, di era digitalisasi, hal yang sama terulang kembali. Kolaborasi antara mesin produksi, kemampuan analisis data, dan sensor IoT akan menghasilkan output yang melampaui ekspektasi.

Menghasilkan lebih banyak produk dengan kualitas yang lebih baik dalam waktu yang lebih singkat adalah kelebihan transformasi digital di sektor produksi. Masih adakah alasan untuk menghindarinya?

3. Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Operasional

Efisiensi memiliki tiga ukuran dasar: biaya, waktu, dan tenaga. Dulu, demi menggenjot produksi, perusahaan harus mengalokasikan lebih banyak modal, memperpanjang durasi kerja, atau mempekerjakan lebih banyak karyawan.

Sekarang, dengan adanya digitalisasi, perusahaan bisa meningkatkan efisiensi hanya dengan mengeluarkan sedikit budget tambahan  untuk adopsi teknologi.

Investasi ini akan memberikan return yang jauh melampaui modal: lebih banyak produksi tanpa perlu lembur dan mengurangi tenaga kerja di pos-pos repetitif yang bisa digantikan oleh komputer.

Hasilnya, operasional pun menjadi lebih efektif, efisien, aman, dan minim risiko human error.

4. Memuaskan Pelanggan

Mari kita ringkas semua harapan pelanggan:

  • Produk berkualitas
  • Pekerjaan cepat
  • Harga murah
  • Pelayanan ramah
  • Pengalaman memuaskan

Mampukah sebuah perusahaan memenuhi semua harapan di atas? Tentu saja. Apalagi dengan digitalisasi, perusahaan bisa memberikan pengalaman yang bahkan tak terbayangkan di benak konsumen sebelumnya.

Baca juga

Bayangkan Anda mengunjungi sebuah hotel yang hanya pernah Anda kunjungi satu kali, itu pun sudah beberapa tahun berlalu. Ajaibnya, seseorang di meja resepsionis mengucapkan selamat datang dengan menyebut nama Anda seolah-olah semua orang di hotel itu telah mengenal Anda dengan baik.

Tidak hanya sampai di situ, pihak hotel pun menata kamar Anda persis seperti yang Anda minta saat terakhir kali berkunjung ke sana. Keesokan paginya, Anda mendapatkan seporsi sarapan seperti yang Anda inginkan, seolah-olah koki hotel tahu menu favorit Anda dan jenis makanan apa yang harus Anda hindari.

Ilustrasi diatas adalah salah satu contoh transformasi digital pelayanan hotel. Memanfaatkan teknologi penyimpanan dan pengolahan data, sensor pengenal wajah, dan software manajemen hotel canggih, semua divisi hotel berhasil membuat Anda takjub dengan pelayanan yang sangat personal.

Bayangkan jika pengalaman serupa bisa Anda dapatkan dari semua jenis produk dan layanan yang Anda pakai. Menyenangkan, bukan?

5. Meningkatkan Keuntungan

Semua faktor di atas bermuara pada satu manfaat yang selalu menjadi goal setiap bisnis: meningkatkan keuntungan.

Lewat peningkatan kapasitas dan kualitas produksi, peningkatan efektivitas dan efisiensi operasional, serta adaptasi terhadap perilaku konsumen demi meningkatkan kepuasan mereka, transformasi digital akan melipatgandakan keuntungan bisnis Anda.

Dengan kalkulasi jangka panjang, modal untuk investasi digitalisasi tentu tak sebanding dengan hasil yang akan Anda dapatkan.

Contoh Transformasi Digital di Indonesia

Kita tidak akan bisa memahami apa yang dimaksud dengan transformasi digital tanpa melihat implementasi langsungnya. Berikut ini beberapa contoh transformasi digital di Indonesia yang pasti tak asing lagi di telinga Anda.

1. Gojek

Gojek adalah perusahaan yang awalnya mentransformasi transportasi publik dari konvensional ke digital. Seiring berjalannya waktu, Gojek tidak hanya menyediakan ojek online (GoRide) dan taksi online (GoCar), layanannya pun meluas hingga ke pesan-antar barang (GoSend) dan makanan (GoFood) sampai dompet digital (GoPay).

Saat ini, Gojek menjadi salah satu unicorn asal Indonesia yang telah berekspansi ke Singapura, Vietnam, dan Thailand. Gojek adalah salah satu wujud transformasi digital yang tidak hanya menguntungkan secara bisnis, namun juga memberi dampak positif besar bagi masyarakat dan negara.

2. Tokopedia

Belanja online telah menjadi kebiasaan banyak orang, terutama selama pandemi yang memaksa masyarakat mengurangi mobilitas. Tokopedia adalah salah satu pencetus ekosistem marketplace online tanah air yang baru saja bergabung (merger) dengan Gojek.

Tokopedia juga membantu mewujudkan transformasi digital UMKM dengan mengundang para pelaku bisnis kecil untuk menjajakan produknya secara online. Sampai saat ini, Tokopedia termasuk salah satu marketplace terbesar di Indonesia, meskipun persaingan juga semakin ketat.

3. Jenius by BTPN

Jenius adalah salah satu transformasi digital perbankan hasil produksi BTPN. Menjawab kebutuhan nasabah modern terhadap layanan perbankan online yang mudah, cepat, sekaligus aman, Jenius pun diluncurkan dengan jargon “Banking Reinvented”.

Jenius termasuk salah satu contoh perusahaan yang melakukan transformasi digital pada masa-masa awal tumbuhnya digital banking tanah air. Langkah BTPN ini kemudian diikuti oleh bank-bank lain sehingga menghasilkan ekosistem digital banking seperti yang saat ini kita nikmati.

Transformasi Digital: Kehidupan yang Lebih Baik untuk Semua Orang

Sepanjang sejarah, hidup manusia belum pernah secepat, semudah, dan senyaman hari ini. Integrasi teknologi memungkinkan kita untuk melakukan banyak hal secara pintar dan remote.

Dimulai dari digitalisasi teknologi di sektor bisnis, disusul dengan digitalisasi di bidang personal, kita akan segera melihat era baru dunia yang (hampir) sepenuhnya digital.

Semua itu terjadi berkat inovasi besar-besaran pada suatu era yang kita kenal sebagai transformasi digital.

Leave a Comment