Profil dan Sejarah Perusahaan Shopee

Profil perusahaan Shopee mengungkap perjalanan raja platform belanja online Asia Tenggara sejak berdiri tahun 2015. Ikonik dengan logo tas belanja berwarna oranye, Shopee telah lama menjadi pilihan belanja online favorit di Indonesia, Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Filipina.

Jadi, jika selama ini Anda mengira bahwa Shopee adalah startup Indonesia, maka Anda keliru. Shopee adalah startup asal Singapura yang didirikan oleh Forrest Li. Di bawah Sea Limited yang sebelumnya bernama Garena, Shopee telah berekspansi secara cepat dan masif di kawasan ASEAN.

Di Indonesia sendiri, Shopee bersaing ketat dengan platform e-commerce lain seperti Tokopedia, Lazada, dan Bukalapak. Di sini kita akan mengupas bisnis Shopee mulai dari sejarah, produk dan layanan, prestasi, kelebihan dan kekurangan, hingga kontroversi yang mengiringi kiprahnya.

Profil Perusahaan Shopee

Company profile Shopee adalah sebagai berikut:

Sejarah Shopee

Shopee adalah platform belanja online yang berdiri pada pertengahan Februari 2015 di Singapura. Pendiri Shopee adalah Forrest Li, seorang pria kelahiran China yang terinspirasi oleh Steve Jobs.

Forrest Li, founder dari Shopee. Sumber: Warga Biz Malaysia

Bersama Chris Feng, Forrest Li mendirikan Shopee yang berhasil melambungkan namanya ke daftar tokoh teknologi Asia Tenggara. Dua tokoh ini tak pernah terpisahkan dari profil perusahaan Shopee.

Forrest Li adalah entrepreneur yang hobi bermain game online. Hobi gaming ini Li salurkan dengan mendirikan GG Games, sebuah perusahaan game online yang sayangnya tidak berumur panjang.

Tak patah arang, Forrest Li bersama David Chen dan Gang Ye kemudian mendirikan Garena. Perusahaan keduanya ini berhasil meraih sukses yang kemudian dikenal dengan Sea Limited. Di bawah perusahaan induk Sea Limited, Forrest Li tetap menjalankan Garena bersama dengan Shopee dan Airpay.

Sedangkan Chris Feng adalah mantan petinggi Zalora dan Lazada. Pengalamannya dalam bisnis e-Commerce menjadi bekalnya dalam mengembangkan Shopee bersama Forrest Li.

Sejarah singkat Shopee adalah sebagai berikut:

1. 2015: Pendirian, Ekspansi, dan Shopee University

Forrest Li mendirikan Shopee di Singapura. Pada tahun yang sama, Shopee langsung berekspansi ke Indonesia, Malaysia, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Di tahun pertama, Shopee telah beroperasi di 7 negara berbeda.

Bulan Desember 2015, Shopee University pertama kali diselenggarakan di Taiwan. Shopee University adalah komunitas untuk berdiskusi dan berbagi antar sesama penjual online via grup chat dan sosial media. Sampai hari ini, total terdapat sekitar 70 ribu penjual yang berpartisipasi dan merasakan manfaat Shopee University.

2. 2017: Shopee Mall

Tepatnya pada bulan Juni, Shopee Mall pertama kali diluncurkan di Taiwan. Shopee Mall adalah platform yang menyediakan produk brand lokal dan internasional dengan jaminan barang 100% original. Ini merupakan upaya Shopee untuk menjajal bisnis Business-to-Consumer (B2C) untuk melengkapi model bisnis hybrid / Consumer-to-Consumer (C2C).

3. 2018: GMV, Shopee Super Brand Day, dan Blackpink 12.12

Gross Merchandise Value (GMV) Shopee mencapai 10 miliar USD dengan volume 600+ juta transaksi. GMV adalah nilai total barang terjual di situs C2C selama periode tertentu.

Blackpink, salah satu Brand Ambassador Shopee. Sumber: 36 Kr

Pada tahun ini pula Super Brand Day pertama kali diadakan di Indonesia. Super Brand Day adalah kerjasama Shopee dengan brand mitra untuk mengunggulkan produk dari brand tersebut selama 24 jam penuh di platform Shopee. Di edisi perdana ini, Shopee Super Brand Day menampilkan P&G sebagai mitra utama. Sampai sekarang, Shopee telah menyelenggarakan 70 Super Brand Day di semua wilayah operasinya.

Menjelang Shopee 12.12 Birthday Sale 2018, Shopee memilih Blackpink untuk menjadi Regional Brand Ambassador. Iklan Shopee X Blackpink pun menghiasi berbagai media nasional pada tahun tersebut.

4. 2019: Cristiano Ronaldo 9.9, Rekor 12.12, Shopee LIVE, dan Shopee Games

Dalam penyelenggaraan Shopee 9.9 Super Shopping Day, Shopee memilih Cristiano Ronaldo untuk menjadi Brand Ambassador. Marketing Shopee termasuk ‘berani’ karena selalu menggunakan selebriti papan atas internasional.

Pada perhelatan Shopee 12.12 Birthday Sale Desember 2019, Shopee berhasil menjual 80 juta produk dalam sehari. Pada tahun inilah tren belanja online ‘musiman’ menjadi event yang ditunggu-tunggu oleh online shoppers se-Indonesia, sampai sekarang.

Shopee meluncurkan Shopee LIVE. Shopee LIVE adalah fitur untuk mempromosikan produk via live streaming. Dengan fitur ini, penjual bisa berinteraksi langsung dengan pembeli untuk tanya-jawab produk.

Selain Shopee LIVE, tahun 2019 Shopee juga meluncurkan Shopee Games. Fitur permainan ini menawarkan hadiah berupa Voucher, Koin Shopee, dan lainnya. Beberapa jenis game yang tersedia di Shopee Games adalah:

  1. Shopee Tanam
  2. Candy
  3. Lucky Prize
  4. Capit
  5. Bubble
  6. Run
  7. Pets

Initial Public Offering (IPO) Shopee

Pada bulan Oktober 2017, Sea Group sebagai perusahaan induk Shopee mengajukan penawaran umum perdana di New York Stock Exchange (NYSE). Dari IPO ini, Shopee berhasil mengumpulkan dana sebesar 1 miliar USD.

Kepemilikan saham Shopee adalah sebagai berikut:

  1. Tencent 39,7%
  2. Forrest Li 20%
  3. Blue Dolphins Venture 15%
  4. Gang Ye 10%

Prestasi dan Penghargaan Shopee

Sepanjang kiprahnya, Shopee berhasil menyabet beberapa award bergengsi di Indonesia. Menariknya, semua penghargaan tersebut diraih Shopee pada tahun yang sama.

1. Netizen Brand Choice Award

Pada bulan Maret 2017, Shopee meraih penghargaan “The Indonesia Netizen Brand Choice Award 2017” untuk kategori Belanja Online oleh Warta Ekonomi.

2. Marketing Award

Tahun 2017, Shopee menjadi pemenang “The Best in Marketing Campaign” di ajang Marketing Award 2017 oleh majalah Marketing.

3. Bright Awards Indonesia

Iklan Shopee yang memenangkan The Brightest Ad di tahun 2017

Iklan Shopee yang mengusung tema kedekatan Presiden Joko Widodo yang kerap membagikan sepeda untuk rakyat terpilih menjadi “The Brightest Ad” alias Iklan Paling Berkesan. Iklan Shopee ini berhasil mengungguli 6 nominator lainnya.

Kontroversi Shopee

Keberanian Shopee dalam berpromosi beberapa kali menuai kontroversi di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah:

  1. 2018: iklan Shopee yang menampilkan Blackpink dianggap kurang senonoh untuk ditampilkan di Indonesia, walaupun Lembaga Sensor Film Indonesia sudah menyatakan bahwa iklan tersebut telah lulus sensor. Shopee tetap menayangkan iklan tersebut sampai 11 Desember 2018, tepat sehari sebelum Hari Belanja Online Nasional.
  2. 2019: Shopee memilih Syahrini untuk menjadi Brand Ambassador. Langkah ini memicu perdebatan di sosial media karena banyak yang menganggap Syahrini tidak pantas untuk menyandang posisi tersebut. Gerakan #UninstallShopee pun dicetuskan sebagai respon terhadap aksi ini.
  3. 2020: Didi Kempot yang menjadi Brand Ambassador Shopee meninggal dunia pada 5 Mei 2020, bertepatan dengan puncak Shopee Big Ramadhan Sale.
  4. 2020: iklan Shopee yang menampilkan Tukul Arwana menuai kontroversi karena diiringi dengan beberapa penari latar berpakaian terbuka. Iklan ini dianggap tidak layak tayang di jam tayang acara anak-anak dan melahirkan petisi di Change.org.

Itulah profil perusahaan Shopee lengkap dengan sejarah, biografi pendiri Shopee, penghargaan, dan kontroversinya.

Profil dan Sejarah Perusahaan Lainnya

Leave a Comment