5+ Contoh Inbound Marketing untuk Meningkatkan Penjualan

“Contoh inbound marketing yang paling menguntungkan adalah blog”, benarkah demikian?

Belakangan ini, inbound marketing menjadi primadona dalam dunia pemasaran. Banyak pakar dan praktisi marketing yang mulai beralih dari strategi outbond ke inbound. Alasannya tentu saja karena Return of Interest (ROI) jangka panjang yang lebih menjanjikan.

Inbound marketing adalah teknik pemasaran digital dengan gaya natural, subliminal, dan interaktif.

Natural karena Anda berusaha terhubung dengan prospek layaknya seorang rekan, bukan sebagai perusahaan yang berusaha menawarkan produk.

Subliminal karena bagaimanapun juga tujuan Anda tetap pemasaran. Namun cara Anda memasarkan produk harus halus dan ‘terselubung’, bukan secara terang-terangan.

Interaktif karena aktivitas utama inbound marketing adalah berinteraksi dengan prospek. Baik melalui pesan, komentar, maupun ruang digital lain yang memungkinkan Anda untuk menjalin interaksi.

Hal yang mendasari tercetusnya inbound marketing adalah fakta bahwa kita semua membenci iklan. Begitu bencinya hingga Ad Blocker menjadi tools yang laris manis di Chrome Extensions.

Buktinya, tahun 2010 Ars Technica melakukan sebuah eksperimen. Selama 12 jam, mereka hanya menampilkan layar putih kosong untuk pengunjung website yang memakai Ad Blocker.

Respon publik pun bervariasi. Ada yang memuji, lebih banyak yang marah. Ini membuktikan bahwa iklan adalah hal yang dibenci oleh (hampir) semua orang.

Iklan dan teknik pemasaran tradisional lainnya adalah kebalikan dari inbound marketing, yaitu outbound marketing. Jika inbound marketing mengajak prospek untuk ‘masuk’, outbound justru keluar membawa produk dan memasarkannya ke area prospek.

Lagi pula, siapa yang tidak kesal dengan iklan pop-up, video promosi auto play, dan link ads auto redirect yang jelas-jelas membuat prospek terganggu? Alih-alih tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan, prospek justru memberikan thumbs down.

Agar Anda tidak terjebak dengan pemasaran gaya lama yang semakin kadaluarsa, di artikel ini kita akan membahas berbagai contoh inbound marketing yang terbukti lebih menguntungkan.

5+ Contoh Inbound Marketing

Semua contoh yang akan kita bahas mempunyai satu kesamaan, yaitu menjual tanpa mengganggu. Bahkan Anda bisa menyebutnya dengan menjual tanpa menjual. Sekarang, mari kita buktikan!

1. Blog

Baiklah, klaim di kalimat pertama artikel ini bahwa ‘contoh inbound marketing yang paling menguntungkan adalah blog’, adalah benar.

Data HubSpot menunjukkan bahwa pemasar yang memprioritaskan blogging 13x lebih mungkin untuk mendapatkan ROI positif.

Menurut DemandMetric, perusahaan yang memiliki blog menghasilkan rata-rata 67% lebih banyak prospek setiap bulannya daripada perusahaan yang tidak memiliki blog.

Data contoh inbound marketing menggunakan blog

Dua data di atas semestinya cukup untuk membuktikan efektivitas blog untuk pemasaran, khususnya inbound marketing. Untuk berhasil menjalankan inbound marketing via blog, ada banyak hal yang perlu Anda pelajari. Tiga bidang utama dalam blogging adalah web development, konten, dan SEO.

Tidak perlu cemas, semuanya bisa Anda pelajari secara otodidak. Hampir semua perusahaan besar menjalankan blog sebagai salah satu upaya pemasaran. Anda tidak akan kesulitan untuk mencari contoh blog sukses di bidang bisnis yang Anda tekuni.

2. Infografis

Blog memang efektif untuk menjelaskan sesuatu secara rinci dan komunikatif. Sayangnya, tidak semua orang punya cukup banyak waktu untuk membaca artikel ribuan kata.

Alternatif contoh inbound marketing yang lebih ringkas adalah infografis. Presentasi informasi dalam format grafis adalah masa depan dunia pemasaran, kata banyak orang.

Katadata adalah salah satu perusahaan yang cukup aktif memproduksi infografis sebagai bagian dari campaign marketing.

Contoh inbound marketing menggunakan infografis by Katadata

Mungkin quote di bawah ini mampu menjelaskan betapa hebatnya kekuatan visual sebuah gambar:

‘A picture is worth a thousand words’. (sebuah gambar bernilai seribu kata).

3. White Paper

Umumnya, white paper identik dengan dokumen formal seperti jurnal, penelitian, pemerintahan, dan semacamnya. Namun pada artikel ini, kita akan mendefinisikan white paper dalam konteks inbound marketing.

White paper adalah contoh inbound marketing berupa konten edukatif yang rinci, mendalam, dan disajikan dengan pendekatan yang lebih formal. Jika Anda bergelut di bidang Business to Business (B2B), maka white paper adalah opsi yang tidak boleh Anda lewatkan.

Salah satu contoh white paper untuk pemasaran B2B adalah Qt VS HTML5. Dalam white paper tersebut, The Qt Company mendemonstrasikan bagaimana produk mereka lebih unggul dalam banyak hal dari HTML5 yang merupakan standar web development global.

Contoh inbound marketing dengan white paper oleh Qt Company

Jika blog post adalah PR mingguan, maka white paper adalah tugas makalah Anda. 

Prospek yang mengunduh white paper tentunya mengharapkan tingkat ketelitian, kedalaman, orisinalitas, dan nilai yang lebih tinggi. Tentu saja desain white paper Anda juga harus menarik, namun tetap dalam batas formalitas.

Sebagai gantinya, prospek yang ingin mengunduh white paper harus memasukkan alamat email mereka. Anda kemudian mengirimkan link download white paper via email.

Dengan mengumpulkan alamat email prospek, Anda berpeluang untuk menjalankan email marketing secara tertarget. Jika Anda tidak menawarkan iming-iming white paper, kecil kemungkinan prospek bersedia memberikan alamat email hanya untuk dibanjiri pesan promosi.

4. E-book

E-book adalah contoh inbound marketing yang cara kerjanya sama dengan white paper. Perbedaan antara keduanya hanya terletak pada jenis file, namun strategi dan pendekatannya sangat mirip.

Salah satu perusahaan yang cukup gencar berpromosi menggunakan e-book adalah Semrush, perusahaan penyedia tools digital marketing komprehensif.

E-book untuk pemasaran dari Semrush

Membuat E-book memerlukan kemahiran tersendiri. Anda harus mengemas informasi secara padat dan menarik dengan dukungan visual yang memadai. Anda benar-benar menulis sebuah buku.

Imbal hasil yang Anda dapatkan juga sama seperti white paper. Sebagian besar marketer menggunakan E-book untuk mengumpulkan alamat email prospek. Kemudian, Anda bisa menggunakan database email prospek untuk mengirim konten pemasaran yang lebih to-the-point.

5. Studi Kasus

Contoh inbound marketing yang satu ini berfokus pada konten spesifik tentang pengalaman pelanggan. Anda bisa mengambil salah satu topik berkaitan dengan produk Anda, lalu menggali cerita dari pelanggan tentang pengalaman mereka di topik tersebut.

Contohnya seperti studi kasus SEO Wise.com yang dilakukan oleh Ahrefs. Dalam studi tersebut, Ahrefs berusaha mencari tahu rahasia SEO Wise.com sehingga mereka bisa sangat kuat di Search Engine Result Page (SERP).

Studi kasus Ahrefs terhadap SEO Wise.com

Tentu saja, Ahrefs melakukan analisis menggunakan tools buatan mereka, hitung-hitung sambil melakukan demonstrasi. Dengan cara ini, prospek akan tertarik untuk menggunakan tools dan metode yang sama dalam menganalisis kompetitor SEO mereka sendiri.

6. Webinar

Semenjak wabah Covid-19, webinar menjadi tren event yang semakin populer. Dari kacamata marketer, webinar juga termasuk dalam contoh inbound marketing yang cukup menjanjikan.

Webinar menawarkan potensi pemasaran yang menarik karena konsepnya yang lebih vokal dan persuasif. Dibandingkan jenis konten ‘pasif’ seperti lima contoh sebelumnya, webinar jelas lebih mampu meyakinkan audiens dan membangun citra.

Di Indonesia, Indosat Ooredoo tampaknya layak menjadi kiblat webinar marketing lewat Connex Webinar Series mereka.

Connex Webinar Series oleh Indosat Ooredoo

Fokus pada Praktik Inbound Marketing Terbaik

Selain 6 contoh di atas, tentu masih banyak strategi eksekusi inbound marketing lain yang tidak bisa kita bahas semuanya dalam satu artikel. Apalagi dunia pemasaran berkembang semakin cepat dan melahirkan tren-tren baru hanya dalam hitungan bulan.

Anda tidak harus menjalankan semuanya sekaligus. Ambil saja beberapa strategi yang paling relevan dan efektif untuk bisnis Anda. Selain itu, faktor teknis dan anggaran juga perlu diperhitungkan.

Dengan berkonsentrasi pada beberapa contoh inbound marketing terbaik, Anda akan mendapatkan imbal hasil yang kiranya mustahil untuk Anda raih dengan cara-cara lama.

Leave a Comment